Social Icons

Selasa, 31 Desember 2013

METODOLOGI STUDI ISLAM (MSI) TENTANG MODEL PENELITIAN KEAGAMAAN

BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Gejala keagamaan dapat diteliti dengan berbagai bentuk penelitian dan dapat dibedakan berdasarkan tujuan penelitian. Penelitian dipandang sebagai kegiatan Ilmiah karena menggunakan metode ke ilmuan.
2.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimana Model Penelitian Keagamaan ?
b.      Apa arti penelitian keagamaan
c.       Konstruksi teori keagamaan
3.      Tujuan Penulis
a.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah MSI
b.      Menjelaskan pengertian penelitian keagamaan
c.       Menjelaskan sumber penelitian keagamaan
  

BAB II PEMBAHASAN

1.      Model- model Penelitian Keagamaan
Berbagai gejala keagamaan dapat diteliti dengan berbagai bentuk penelitian. Bentuk-bentuk penelitian serta klasifikasi metode penelitian dapat dibedakan berdasarka tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, penelitian keagamaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Penelitian Historis (Historical Research)
Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat
b.      Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau faktor lain berdasarkan koefisiensi korelasi.
Penelitian ini memiliki Ciri-ciri yaitu :
a.       Cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan tak dapat diteliti dengan  metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.
b.      Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

c.       Penelitian Kausal – Komparatif
Tujuannya adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

d.      Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal kondisi perlakuan
e.       Penelitian Tindakan
Yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.
f.       Penelitian Survai
Dalam survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner, umummnya pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Pengertian Survei ialah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat data pokok

A.    Penelitian Agama
Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penelitian juga berarti upaya pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Pengetahuam manusia tumbuh dan berkembang berdasarkan kajian-kajian sehingga terdapat penemuan-penemuan, sehingga ia siap merevisi pengetahuan-pengetahuan masa lalu melelui penemuan-penemuan baru.
Penelitian dipandang sebagai kegiatan ilmiah karena menggunakan metode keilmuan, yakni gabungan antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris. Pendekatan rasional memberikan kerangka pemikiran yang koheren dan logis. Sedangkan pendekatan empiris merupakan kerangka pengujian dalam memastikan kebenaran. Dimana metode ilmiah sendiri adalah usaha untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan kesangsian sistematis
Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran kata-kata. Di kalangan kaum akademisi dan aktivis sosial khususnya, agama saat ini tidak hanya dipandang sebagai seperangkat ajaran (nilai), dogma atau sesuatu yang bersifat normatif lainnya, tetapi juga dilihat sebagai suatu case study, studi kasus yang menarik bagaimana agama dilihat sebagai obyek kajian untuk diteliti. Dalam perspektif budaya, Agama dilihat bagaimana yang ilahi itu menghistoris (menyejarah) di dalam praktek tafsir dan tindakan sosial. Sehingga dengan demikian agama bukannya sesuatu yang tak tersentuh (untouchable), namun sesuatu yang dapat diobservasi dan dianalisis karena perilaku keberagamaan itu dapat dilihat, dan dirasakan. Terlebih di dalam masyarakat yang agamis seperti Indonesia, yang menempatkan agama sebagai bagian dari identitas keindonesiaan tentu ada banyak problem keagamaan yang menarik untuk diungkap. Kita tidak akan pernah tahu rahasia Agama dan keberAgamaan masyarakat bila kita tidak mampu melakukan penelitian atau kajian, seperti mengapa seseorang itu menjadi sangat militan dengan ajaran agama dan madzhabnya, atau mengapa antar komunitas agama saling berkonflik.

B.     Penelitian Agama dan Keagamaan
“Penelitian Agama” adalah penelitian tentang hubungan timbal balik antara Agama dan Masyarakat, sedangkan “penelitian keagamaan” adalah Agama sebagai gejala sosial.
Adanya ilmu Ushul Fiqh sebagai metode untuk mengistinbatkan hukum dalam agama islam dan ilmu Mustalah Hadits sebagai metode untuk menilai akurasi dan kekuatan Sabda Nabi Muhammad SAW merupakan bukti adanya keinginan untuk mengembangkan metodologi penelitian, meskipun masih ada perdebatan dikalangan para ahli tentang setuju dan tidaknya terhadap materi kedua ilmu.
Dalam pandangan Juhaya S. Praja penelitian agama adalah penelitian tentang asal-usul agama, pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya
a.    sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir dan ilmu hadis
b.   pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran agama yang terkandung dalam sumber ajaran agama
penelitian tentang hidup keagamaa (penelitian keagamaan) adalah penelitian tentang praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif. Penelitian keagamaan ini meliputi:
a.       Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan atas agama yang dianutnya.
b.      Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku politik, budaya maupun yang lainnya yang mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu agama.
c.       Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya masyarakat beragama.

C.    Konstruksi Teori Keagamaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta Mengartikan konstruksi adalah cara membuat (menyusun) bangunan – bangunan (jembatan dan sebagainya); dan dapat pula berarti susunan dan hubungan kata di kalimat atau di kelompok kata. Sedangkan teori berarti pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa (kejadian); dan berarti pula asas-asas dan hukum-hukum umum yang dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan.
Dari pengertian tersebut, kita dapat memperroleh suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Ksnstruksi teori adalah susunan atau bangunan dari suatu pendapat, asas-asas atau hukum – hukum mengenai sesuatu yang antara suatu dan lainnya saling berkaitan, sehuingga membentuk suatu banunan. Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang artinya cermat, seksama, pemeriksaan yang dilakukan secara saksama dan teliti, dan dapat pula berarti penyelidikan, tujuan pokok dari kegiatan penelitian ini adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul.
Defenisi agama yang dikemukakan J.G.Frazer adalah suatu ketundukan atau penyerhan diri kepada kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia yang dipercaya mengatur dan mengendalikan jalannya alam dan kehidupan manusia. Frazer mengatakan bahwa agama terdiri dari dua elemen yaitu bersifat teoritis (berupa kepercayaan kepada kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia) dan yang bersifat praktis (usaha manusia untuk tunduk kepada kekuatan serta usaha mengembirakan).
Menurut Harun Nasution agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegan dan dipatuhi manusia.
Ikatan ini mempunyai pengaruh besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari,berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia.

Dari definisi Harun Nasution menyebutkan adanya empat unsur yaitu:
1. Unsur kekuatan gaib yang dapat rnengambil bentuk dewa, atau Tuhan, dan sebagainya.
2. Unsur keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di akhirat nanti amat bergantung kepada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud.
3. Unsur respons yang bersifat emosional dari manusia yang dapat mengambil bentuk perasaan takut, cinta dan sebagainya.

4.  Unsur paham adanya yang kudus (Sacred) dan suci yang dapat mengambil bentuk kekuatan gaib, kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama yang bersangkutan, dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates