BAB I
PENGERTIAN MANAJEMEN
PEMASARAN
1.1.
DEFINISI PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat
individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan
produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa
tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.
Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai
superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
1.2.
ARTI FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk
merencanakan, mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,
mengarahkan, mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien
dan efektif. Di dalam fungsi manajemen
pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa
besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus
dihadapi.
Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)
Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan
terpadu dan saling mendukung, antara lain :
a.
Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran
meliputi :
tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
Tujuan :
- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-
perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun
diluar perusahaan tidak menentu.
- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan
perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
- Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala
kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.
Rencana pemasaran
terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.
Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi
bagian-bagian sebagai berikut :
BAGIAN TUJUAN
1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas
rencana
yang diusulkan agar dapat ditinjau dengan
cepat oleh manajemen.
2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang yang
relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi.
relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi.
3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang
mungkin mempengaruhi produk.
4. Sasaran dan isu Menentukan
sasaran perusahaan untuk produk di bidang penjualan, pangsa pasar, laba serta
isu yang akan mempengaruhi sasaran ini.
5. Strategi pemasaran Menyajikan
pendekatan pemasaran yang luas, yang akan digunakan untuk mencap[ai sasaran
dalam rencana.
6. Program tindakan Menspesifikasikan
apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dan berapa
biayanya.
7. Anggaran Laboran
laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan
dari rencana tadi.
8. Pengendalian Menunjukkan
bagaimana kemajuan rencana akan dipantau.
b. Implementasi pemasaran
Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana
pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi
mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif
melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang
menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang
dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
Implementasi yang sukses tergantung dari
beberapa kegiatan kunci yaitu:
v
Pengorganisasian
kegiatan pemasaran, yaitu :
Ø
Proses
menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik (sarana ), agar
kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar,
meliputi : pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.
Tujuan :
setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan
kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.
Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern,
antara lain :
- organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran
yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan
terhadap pelanggan, manajemen produk baru.
- Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan
dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
- Organisasi manajemen produk, karyawan inin mengembangkan
pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila perusahaan
ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda.
- Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak
tipe pasar berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini
bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan tahunan untuk
keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan diorganisasikan
disekitar kebutuhan spesifik segmen pelanggan.
v
Pengarahan
kegiatan pemasarab, yaitu :
Ø
Usaha
yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu
dapat dilakukan dengan baik, meliputi :
- Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana, perlu
penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif.
- Motivasi
- Kepemimpinan
Dengan pengarahan segala
kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat memberikan motivasi
untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjadi
harmonisasi antar anggota organisasi / firm.
v
Pengkoordinasian
kegiatan pemasaran, yaitu :
Ø
Usaha
meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar
tercapai tujuan yang efektif dan efesien.
Cara- cara menjalankan koordinasi yang
efektif, dengan berbagai cara, yaitu :
1. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan
tanggal penyelesaian (
deadline )
2. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff
pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak
formal.
c.
Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :
Ø
Usaha
memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai
dengan rencana, meliputi :
- Penentuan Standard
- Supervisi kegiatan atau pemeriksaan
- Perbandingan hasil dengan Standard
- Kegiatan mengkoreksi Standard
Menetapkan
Mengukur
Mengevaluasi
Mengambil
sasaran kinerja kinerja tindakan perbaikan
Gambar
2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran
Kegiatan
pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :
1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang
sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan
kalau perlu.
Tujuannya adalah memastikan bahwa
perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam
rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar
dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
2.
Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan
sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat
ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara
periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.
1.3.AUDIT PEMASARAN
Suatu alat
utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan,
sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik,
independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan
perbaikan presentasi kerja pemasaran.
Audit
pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari suatu bisnis, bukan
terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran dilakukan
oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap departemen
pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk pertanyaan yang mungkin
akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya mungkin mengherankan dan
kadang-kadang mengejutkan manajemen. Manajemen kemudian memutuskan tindakan-tindakan
apa yang masuk akal dan bagaimana serta kapan melaksanakannya.
AUDIT
LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan Makro
1.Demografi,
kecenderungan utama apa yang
menimbulkan ancaman dan peluang untuk perusahaan ini?
2.Ekonomi,
perkembangan apa dalam pendapatan, harga
tabungan dan kredit akan berdampak pada perusahaan?
3.Alami, bagaimana perkiraan biaya dan ketersediaan sumberdaya
alam dan energi? Apakah perusahaan bertanggung jawab memelihara kelestarian
lingkungan?
4.Teknologi,
perubahan teknologi apa yang sedang
berlangsung? Bagaimana posisi perusahaan dalam teknologi?
5.Politik,
undang-undang apa yang sudah berlaku
dan sedang dibahas akan mempengaruhi strategi pemasaran?
6.Budaya,
bagaimana sikap publik terhadap
bisnis dari perusahaan? Perubahan apa dalam gaya hidup konsumen yang mungkin
mempunyai dampak?
Lingkungan Mikro
1.Pasar. Apa yang sedang terjadi pada ukuran pasar, pertumbuhan,
distribusi geografi dan laba?
2.Pelanggan. Bagaimana pandangan pelanggan mengenai mutu produk, jasa
dan harga?
3.Pesaing. Siapa pesaing utama? Apa strategi yang dipakainya,
berapa pangsa pasarnya dan apa kekuatan serta kelemahannya?
4.Saluran
distribusi. Saluran utama apa yang
dipakai perusahaan untuk mendistribusikan produk lepada pelanggan? Bagaimana
presentasi kerjanya?
5.Pemasok. Kecenderungan apa yang mempengaruhi pemasok? Bagaimana perkiraan ketersediaan sumber daya kunci untuk
produksi?
6.Publik. Publik kunsi mana yang membawa masalah atau peluang?
Bagaimana perusahaan menghadapi publik ini?
AUDIT
PEMASARAN
1.Misi
bisnis. Apakah misi diuraikan
dengan jelas dan berorientasi pada pasar?
2.Obyektif
pemasaran. Apakah perusahaan sudah
menerapkan obyektif yang jelas sebagai pedoman perencanaan pemasaran dan
mengukur presentasi? Apakah obyektif ini cocok dengan peluang perusahaan dan
sumber dayanya?
3.Strategi
pemasaran. Apakah perusahaan
mempunyai strategi pemasaran yang mantap untuk mencapai obyektifnya?
4.Anggaran. Apakah perusahaan menganggarkan sumber daya yang cukup
untuk segmen, produk, wilayah dan unsur-unsur eleven bauran pemasaran?
AUDIT
ORGANISASI PEMASARAN
1.Struktur
formal. Apakah kepala bagian
pemasaran mempunyai wewenang yang memadai atas aktivitas yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan? Apakah kegiatan pemasaran secara optimal disusun sesuai
dengan lini fungsi, produk, pasar dan teritori?
2.Efesiensi
fungsi. Apakah pemasaran dan
penjualan berkomunikasi secara efektif? Apakah staff pemasaran dilatih,
disupervisi, dimotivasi dan dievaluasi dengan baik.
3.Efesiensi
antar bagian. Apakah staff pemasaran
bekerja sama dengan baik dengan bagian manufaktur, litbang, pembelian, sumber
daya manusia dan bidang-bidang non pemasaran yang lain?
AUDIT
SISTEM PEMASARAN
1.Sistem
informasi pemasaran. Apakah
sistem intelijen pemasaran menyediakan informasi akurat dan tepat waktu
mengenai perkembangan pasar? Apakah pembuat keputusan perusahaan menggunakan
reset pemasaran dengan efektif?
2.Sitem
perencanaan pemasaran. Apakah
perusahaan menyiapkan rencana tahunan, jangka panjang dan strategik? Apakah
rencana tersebut digunakan?
3.Sistem
pengendalian pemasaran. Apakah
obyektif tahunan pemasaran tercapai? Apakah manajemen secara periodik
menganalisis penjualan dan laba yang dihasilkan oleh produk, pasar, teritori,
dan saluran distribusi?
4.Pengembangan
produk baru. Apakah perusahaan
terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide
produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian yang memadai menyangkut
produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian terhadap produk dan
pasar? Apakah perusahaan berhasil dengan produk baru?
AUDIT PRODUKTIVITAS PEMASARAN
1.Analisis
kemampuan menghasilkan laba. Seberapa
besar laba yang mampu dihasilkan dari berbagai produk, pasar, teritori dan
saluran distribusi yang berbeda?
2.Analisis
efektivitas biaya. Apakah ada
aktivitas pemasaran yang menyerap biaya berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya
tadi?
AUDIT
FUNGSI PEMASARAN
1.Produk.
Apakah perusahaan mengembangkan
obyektif lini produk yang mantap? Apakah beberapa produk sebaiknya ditarik?
Apakah ada produk baru yang perlu ditambahkan? Apakah ada produk yang akan
memperoleh manfaat dari perusahaan mutu, gaya atau sifat?
2.Harga. Apa yang menjadi obyektif, strategi, kebijakan dan
prosedur penetapan harga yang dianut perusahaan? Apakah promosi harga dipergunakan
dengan tepat?
3.Distribusikan. Apa yang menjadi obyektif dan strategi distribusi?
Apakah liputan dan pelayanan pasar memadai? Apakah saluran distribusi yang
sudah ada sekarang sebaiknya diubah atau ditambah yang baru?
4.Iklan,
promosi, penjualan dan publicitas. Apa yang menjadi obyektif promosi
perusahaan? Bagaimana anggaran ditetapkan? Apakah anggaran mencukupi? Apakah
pesan iklan dan media dikembangkan dan diterima dengan baik? Apakah perusahaan
mempunyai program promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dikembangkan
dengan baik.
5.Tenaga
penjualan. Apa yang menjadi
obyektif armada tenaga penjualan perusahaan? Apakah jumlah tenaga penjualan
cukup besar? Apakah pengorganisasiannya sudah tepat? Apakah mereka dilatih,
disupervisi dan dimotifasi dengan baik? Bagaimana tenaga penjualan ini kalau
dibandingkan dengan armada milik pesaing?
(Disadur dari Kottler, 2000)
1.4. KONSEP INTI PEMASARAN
KEBUTUHAN
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan
manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia
mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks
tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga
rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua
kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan
mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
KEINGINAN
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan
kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan
memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan
yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin
luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga
dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi
kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak
meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi
keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan
lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan
gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll.
PERMINTAAN
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber
daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa
dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan,
yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan
ketersediaan untuk membelinya.
Gambar 3. Konsep inti pemasaran
PRODUK
(Organisasi, jasa, ide)
Sejalan dengan munculnya
kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras untuk
mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen,
menganalisis keluhan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa
apa yang sedang disukai atau bahkan produk apa yang tidak disukai, dan
lain-lain. Dengan kegiatan diatas, akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala
sesuatu kepada pasar untuk diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi
sehingga konsumen dapat memuaskan kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu
disebut produk. Produk tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa,
orang, tempat, organisasi ataupun gagasan. Contoh : perusahaan manufaktur
menyediakan : barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman,
pemasangan, pelatihan, perbaikan, dan pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan /
keunggulan jenis komputer)
NILAI PELANGGAN
Karena semua perusahaan
berusaha menwarkan produk dan jasa yang superior, maka konsumen dihadapkan pada
pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada
persepsi mereka mengenai nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini.
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan
karen memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai
produk tersebut. Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil
pemasar, biaya waktu, biaya energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah
pemberian nialai, konsumen akan mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan
mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang produk tersebut.
KEPUASAN
PELANGGAN
Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja
produk dalam menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja
atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi harapa, pembelinya merasa puas.
Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya
menjanjikan apa yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak
dari yang mereka janjikan.
MUTU
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat
ini ada istilah Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang
untuk memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus.
TQM memiliki komitmen antara lain :
- focus terhadap pelanggan
- memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
- menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah
- memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama
tim, memperbaiki proses
- memperbaiki proses secara kesinambungan
- menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan
PERTUKARAN
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang
dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat
terjadi:
a.terdapat sedikitnya dua pihak
b.masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin
berharga bagi pihak lain
c. masing-masing
pihak mampu berkomunitas dan melakukan penyerahan
d.Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran
pertukaran
e.Masing-masing
pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan
bermanfaat (negoisasi)
TRANSAKSI
Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang
paling sedikit melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu
dan tempat.
HUBUNGAN
Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan
erat yang semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan
yang lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier),
penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar
hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain:
- saling mempercayai, saling menguntungkan
- menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi,
pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak
- menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat
antar pihak yang berkepentingan
- menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan
JARINGAN
Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak
pendukung ; pelanggan, supliré, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan
pihak lain yang bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang
saling menguntungkan.
PASAR
Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang
memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan
mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
PEMASAR
DAN CALON PEMBELI
Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang
akan terlibat dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang
diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu
terlibat dalam pertukaran tersebut.
Jadi konsep inti pemasaran adalah :
- proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran
- penetapan harga, promosi
- penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
1.5. FILOSOFI MANAJEMEN
PEMASARAN
Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman
usaha pemasaran ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar
sasaran. Pemberian bobot yang
harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan
seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas
pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan
dalam lima konsep alternative antara lain:
1.KONSEP PRODUKSI
Falsafah bahwa konsumen
akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen
harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi.
Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini
masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila
permintaan akan produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi
kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk
menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini
menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya sendiri.
Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah
kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang
yang menarik.
2. KONSEP PRODUK
Falsafah bahwa konsumen
akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa
organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan
produk.
3. KONSEP PENJUALAN
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk
organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha
penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang
yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli
oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir
dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen.
Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan
masyarakat konsumen.
4. KONSEP PEMASARAN
Falsafah manajemen pemasaran ini
berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu
lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini
membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara
konsep penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :
Titik awal Fokus Cara Akhir
Gambar 4.
Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran
Keterangan : pemasaran terpadu terdiri dari kegiatan
pemasaran eksternal yaitu pemasaran yang ditujukan kepada orang-orang di luar
perusahaan dan kegiatan internal merupakan kegiatn mengenai keberhasilan dalam
menerima, melatih dan memotivasi karyawan yang memiliki kemampuan dan ingin
melayani pelanggan dengan baik.
Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan?
a. Penjualan mulai turun
b. Pertumbuhan produk melambat
c. Pola pembelian yang berubah
d. Persaingan yang meningkat
e. Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mandapati pengeluaran
mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen memutuskan
untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan konsep mana yang akan
dipakai.
5. KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL
Falsafah bahwa
organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta
menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien
daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun
pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini agar
dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba
perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.
1.6. Soal untuk didiskusikan :
- Uraikan
definisi dari pemasaran
- Mengapa konsep
pemasaran sekarang lebih popular dibanding konsep penjualan?
- Berikan beberapa contoh perusahaan yang sudah mematuhi konsep pemasaran berwawasan sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar