Social Icons

Selasa, 18 Maret 2014

MSI (Penelitian Al-Qur'an & Tafsir

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Teori – teori penelitian Agama adalah alat terpenting suatu ilmu pengetahuan. Tanpa teori berarti hanya ada serangkaian fakta / data saja dan tidak ilmu pengetahuan. Sedangkan Model Penelitian tafsir atau bisa dikatakan tafsir adalah suatu ilmu untuk mengetahui kitab Allah Swt.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu teori – teori penelitian agama dan model penelitian tafsir ?
2.      Pendapat para ulama tentang teori – teori penelitian agama dan model penelitian tafsir !
3.      Latar belakangnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teori – teori Penelitian Agama.
Teori adalah alat terpenting suatu ilmu pengetahuan Ilmu – ilmu  Agama pada seginya menyangkut masalah sosial. Metodologi ilmiah ditentukan oleh objek yang dikaji, kalau dari segi tertentu agama. Katakanlah berada pada fenomena niscahnya, niscahnya metode pengkajian terhadap fenomena itu adalah metode Ilmu Sosial. Mery bahwa teori atau mengenai adanya suatu hubungan positif antar gejala yang diteliti dari satu atau beberapa faktor tertentu dalam masyarakat.[1]
Penggunaan teori dan kajian studi islam telah banyak dibahas para ahli. Dari teori-teori tersebut dapat dirumuskan kesimpulan bahwa itu adalah hipotesis.
B.     Pengertian Tafsir
Beberapa pengertian tafsir :
1.      Tafsir berasal dari bahasa Arab, fasfara, yufafsiru, tafsiran yang berarti penyelesaian permohonan dan perincian[2]. Selain itu tafsir dapat pula berarti al-idich wal al-tabyin yaitu penjelasan dan keterangan.
2.      Tafsir adalah suatu ilmu untuk memahami kitab Allah swt, yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Secara harfiah berarti bacaan yang sempurna dan merupakan suatu nama pilihan Allah Swt, yang sungguh tepat, karena tidak ada satu bacaan apapun sejak manusia mengenal dunia, baca tulis lima ribu tahun lalu yang menandingi Al-Qur’an.
3.      Istilah tafsir dapat dilihat dalam Al-Qur’an
Ÿwur y7tRqè?ù'tƒ @@sVyJÎ/ žwÎ) y7»oY÷¥Å_ Èd,ysø9$$Î/ z`|¡ômr&ur #·ŽÅ¡øÿs? ÇÌÌÈ
“Dan mereka (orang-orang kafir) itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya” (Al-Furqan[25] : 33).

Dapat disimpulkan bahwa model penelitian tafsir adalah suatu contoh atau semacam dari penyelidikan secara seksama terhadap penafsiran Al-Qur’an yang dilakukan oleh generasi terdahulu untuk diketahui secara pasti, yang objek nya adalah Al-Qu’ran.
Ciri – ciri utama Tafsir :
·         Dari segi pembahasannya adalah Kitabullah.
·         Dari segi tugasnya adalah untuk menjelaskan, menyikapi kandungan Al-Qu’ran.
·         Dari sifat  dan kedudukannya adalah penalarannya.

C.    Latar Belakang Penelitian Tafsir
Pada saat Al-Qur’an diturunkan lima belas abad yang lalu kepada Rasulullah saw yang berfungsi sebagai mubayyin (Pemberi Penjelasan) telah menjelaskan arti dan kandungan Al-Qur’an kepada sahabat-sahabatnya. Ini berlangsung sampai wafatnya Rasulullah. Rasulullah mendapat tugas untuk menjelaskan maksud firman-firman Allah swt. Tugas ini memberi petunjuk bahwa penjelasan beliau pasti benar.
Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tafsir itu telah terjadi sejak Al-Qur’an diturunkan. Al-Qur’an diturunkan kepada manusia, sejak itu pula Nabi Muhammad Saw melakukan tafsir dalam pengertian yang sederhana. Perkembangan tafsir ini dimulai dari periode periwayatan tafsir dan pembukaan tafsir.
D.    Macam – Macam Metode Panafsiran Al-Qur’an
            Menurut hasil penelitian Quraish Shihab.
1.      Corak Ma’tsur (riwayat)
2.      Metode Penalaran: pendekatan dan Corak-coraknya.
Al-famawi yang membagi metode tafsir yang bercorak penalaran ini menjadi 4 macam metode yaitu :

a.       Metode Tahlily
Metode Tahlily yang dinamai oleh Baqir Al-Shadr sebagai metode Tajzi'iy adalah suatu metode tafsir yang mufasirnya berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya.
b.      Metode Ijmali
Metode Ijmali atau disebut juga dengan metode global adalah cara menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan menunjukkan kandungan makna yang terdapat pada suatu ayat secara global. Sering kali metode ini tidak dibahas secara sendiri.
c.       Metode Muqarin
Metode Muqarin adalah suatu metode tafsi Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara membandingkan ayat Al-Qur’an yang satu dengan lainnya, yaitu ayat-ayat yang mempunyai kemiripan redaksi dalam dua atau lebih kasus yang berbeda.
d.      Metode Maudlu’iy
Metode penafsiran dengan cara tematik tersebut, menurut Qurai Shihab berasal dari Mahmud Syaltout. Dalam hubungan ini Quraish Shihab mengatakan, bahwa pada bulan juli 1960, syaikh mahmud syaltout menyusun kitab tafsirr berjudul Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, dalam bentuk ide yang dikemukakan oleh Al-Syatibi (w.1388m) yaitu bahwa setiap surat, walaupun masalah-masalah yang dikemukakan berbeda, ada satu sentral yang mengikat dan menghubungkan masalah-masalah yang berbeda tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pentafsiran dilakukan selama beberapa periode, yaitu: periode pertama, seperti: rasulullah saw, sahabat, tabi’in, dan berakhir sekitar tahun 150 H. Bahwa tafsir mengandung unsur penting untuk memahami kandungan isi teks Al-Qur’an. Rasulullah saw melakukan tafsir untuk menjelaskan konteks setelah rasullulllah wafat. Khalifahurrasyidin mengadakan ijtihad untuk menyelesaikan persoalan yang baru dari sebelumya. periode kedua,yaitu: tafsir dengan peranan akal diporsi tertinggi sesuai dengan perkembangan sosial, sehingga muncullah beraneka ragam corak-bentuk tafsir.
B.     SARAN
Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan, meskipun penulisannya kurang sempurna, minimal kami telah dapat menyelesaikan makalah ini.karena kami manusia yang tepatnya tak luput dari kesalahan dan kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk kedepannya bagi kami.

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Anwar Rosihon, M.A, “Pengantar Studi Islam”, CV. Pustaka Setia. Bandung.2011
Zuhri, Ahmad, Dr, MA, Lc. Berinteraksi dengan Al-Qur’an Versi Imam Al-Ghazali. Bandung: Cipta Pustaka Media, 2007.


[1] Mely G.Tan, “Masalah Perencanaan Penelitian” dalam Loentjaraningrat, Metode-metode penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia, 1983) cet. V hlm.20
[2] Hans Wehr, A dictionari of Modern Written Arabic, (beirut: Librairie Du Liban & London: Macdonald & evend Ltd.1974),hlm.713

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates